"Dukungan Anda adalah Amanat Saya", Apa artinya?


Slogan politik sangat berhubungan dengan program dan ideologi partai. Karena itu, slogan politik setiap partai harusnya mencerminkan program dan ideologinya. Persoalannya, hampir semua partai di Indonesia tidak punya program dan ideologi yang jelas.

Akibatnya, dalam setiap momentum pemilu, parpol-parpol gagal merumuskan slogan politik yang tepat. Di sana-sini kita melihat baliho Calon Legislatif (Caleg), yang notabene mewakili politik partai masing-masing, tetapi isinya kosong dan tak bermakna.

Kebanyakan slogan-slogan itu disusun dengan kata-kata indah, bombastis, dan mengiba-iba. Tetapi kata-kata itu tidak punya makna dan tidak sanggup menggerakkan massa secara politik. Lihat saja contohnya: jujur, bersih, dan amanah. Slogan ini memang sangat indah, apalagi jika dilaksanakan, tetapi sangat umum, pasif dan abstrak.

Lebih parah lagi, ada banyak caleg yang tidak punya slogan. Tetapi hanya dengan kata mengemis-ngemis dukungan: “Mohon Doa Restu”, “Pilihlah Saya..”, dan lain-lain.

Tidak sedikit pula caleg-caleg yang tidak kreatif langsung mengcopy-paste slogan politisi-politisi terkenal, seperti slogan politik Barack Obama saat kampanye Capres AS: “Yes We Can”. Ada juga yang mengadopsi jingle atau slogan dari merek-merek dagang terkenal. [berdikarionline.com]

Memahami Slogan; "Dukungan Anda adalah Amanat Saya"

Sejak beberapa waktu lalu saya seringkali melihat slogan tersebut di internet, khususnya di media sosial seperti facebook. saking seringnya kalimat itu muncul di hampir setiap tawaran fans page, maka saya sempat mencoba memahami apa kira-kira makna dari slogan tersebut.

Sekilas makna ideal yang (diharapkan untuk) tertangkap adalah: "Dukungan dari Anda (para pemilih) adalah merupakan amanat (pesan) bagi saya (pemilik slogan)."  Namun apakah memang demikian? Mengapa kata "Amanat" di sini kok bukan milik pemilih, melainkan menjadi "Amanat Saya" (pemilik slogan)? Coba kita perhatikan ilustrasi di bawah ini.

Dukungan Anda ==> Dukungan dari para pemilih
Adalah ==> berarti, merupakan, sama dengan
Amanat Saya ==> Pesan (milik) Saya
Jika demikian, maka bisa dimaknai seperti ini; "Saya ber-amanat kepada Anda untuk mendukung saya" yang artinya memohon, meminta, atau mengiba-iba.

Seorang kawan saya sempat bergumam, apakah terlalu sulit untuk mengatakan, misalnya; "Salurkan Amanat Anda melalui Dukungan kepada Saya" atau lagi misalnya; "Saya siap memegang amanat Anda" atau masih banyak kalimat lain yang lebih memiliki makna jelas dan transparan. Tokoh politik berkelas nasional akan mudah menemukan kalimat yang lebih baik, atau setidaknya memiliki banyak relasi dengan para pakar bahasa.

Lalu, mengapa pilihannya jatuh pada kalimat; "Dukungan Anda adalah Amanat Saya"? Padahal kalimat ini kurang bermakna jelas dan transparan? Ingat, kita sedang bicara masalah politik! Sikap antisipatif sangat diperhitungkan! Jangan sampai slogan politik menjadi bumerang di kemudian hari. Masih ingat dengan slogan politik “Katakan Tidak Pada Korupsi”? Kini jangan harap slogan itu akan kembali digunakan oleh partai atau politikus yang kini menjadi pesakitan karena melakukan korupsi.

Padahal pengguna slogan “Katakan Tidak Pada Korupsi” bisa saja berkelit begini, Kata "Tidak" disitu maksudnya adalah "Tidak Menolak"! [tresno legowo]

Share on Google Plus

0 komentar: