Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Papan Gadget 'Mobile Desk' Menginspirasi Bisnis Lokal


Sekarang kita tidak perlu mencari meja besar untuk menaruh semua gadget penting yang sedang kita digunakan. Cukup dengan satu buah papan berukuran sedang ini, gadget kita bisa berfungsi secara bersamaan.

Papan yang diberi nama "The Slate Mobile Desk" ini, adalah sebuah papan persegi dengan beberapa lubang yang dibuat khusus untuk menaruh gadget seperti, laptop atau notebook, dan smartphone. Meskipun terlihat hanya seperti papan biasa, namun "The Slate Mobile Desk" ini sanggup memberikan kenyaman bagi para penggunanya.


Pada papan di bagian tengah yang paling lebar, bisa digunakan untuk laptop atau notebook. Pada bagian ini disediakan banyak lubang untuk menjaga ventilasi agar laptop atau notebook kita tetap dalam keadaan adem. Sementara di sebelah kanannya disediakan tempat mouse pad yang ditambah dengan lubang persegi khusus untuk meletakan smartphone dengan posisi berdiri.

Dengan demikian, semua gadget kita bisa saling terkoneksi dalam satu meja. Satu hal yang mungkin menjadi konsekuensinya adalah, "The Slate Mobile Desk" ini mau tidak mau harus diletakkan di atas paha si pengguna jika memang benar-benar tidak ada meja.

Apakah Anda terinspirasi untuk mengembangkannya menjadi peluang bisnis? Why Not? [kickstarter-edited]

Kebenaran dalam Demokrasi Bersifat Relatif

















Suatu kebenaran yang tidak tergantung kepada banyak atau sedikitnya pendukung disebut kebenaran ontologis. Sedangkan kebenaran yang kita terapkan dalam masyarakat, dalam rangka demokrasi, adalah kebenaran sosiologis, yaitu suatu kebenaran relatif yang menjadi sangat kuat karena didukung oleh orang banyak. Maka, kita harus mengikuti yang mayoritas. Kita harus mengikuti suara terbanyak. 

Itulah yang menjadi alasan mengapa dalam suatu demokrasi harus ada musyawarah dan kalau perlu voting, pemungutan suara. Nabi juga melakukannya dalam beberapa kasus. Nabi pernah kalah suara dan beliau mengikuti suara terbanyak. 

Memang, kebenaran dalam persoalan itu adalah kebenaran yang sangat relatif, bukan suatu kebenaran ontologis. Tetapi kalau menyangkut kebenaran ontologis, kebenaran karena sikap atau nilai suatu hal yang memang benar dalam dirinya sendiri, maka Nabi tidak musyawarah. Beliau menentukan sendiri berdasarkan wahyu. Hal ini dikarenakan Nabi memiliki hubungan vertical dengan Allah secara pribadi. 

Dikutip dari Ensiklopedi Nurcholish Madjid:
KEBENARAN ONTOLOGIS DAN SOSIOLOGIS