Showing posts with label Bisnis. Show all posts

Tips Membuka Bisnis Restoran 2014


Coba tanyakanlah pada konsultan bisnis restoran tentang niat Anda untuk membuka sebuah restoran. Kemungkinan besar Anda akan mendapatkan jawaban singkat: "Jangan!" Tingkat kegagalannya tinggi, biaya dapat melambung tak terkendali dan jam kerja yang sangat ekstrim.

Namun jika Anda tetap yakin bahwa Anda adalah seorang Calon Pengusaha Restoran Sukses, maka jangan surutkan langkan Anda, dan bersiaplah untuk maju terus meraih kesuksesan Anda.

Berikut langkah-langkah membuka bisnis restoran yang harus Anda persiapkan;

1. Konsep

Perjelaslah konsep Anda dan deskripsikan semua rincian yang ada di benak Anda secara tertulis. Jika Anda tidak dapat menuliskan tentang itu semua, maka bisnis ini lebih baik ditinjau ulang, dan tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah Anda benar-benar telah memahami dan ingin menjalankan bisnis ini secara serius.

2. Informasi

Cari informasi mengenai persyaratan dan peraturan, baik pemerintah pusat maupun daerah. Persiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan, termasuk kemungkinan peraturan yang mencakup segala sesuatu tentang sistem pembuangan limbah dapur dan lain sebagainya.

Carilah lokasi yang ideal. Lakukanlah studi/penelitian demografi di daerah sekitarnya, tingkat kepadatan lalu lintas pejalan kaki, dan ketersediaan area parkir. Kemudian Anda bersiap untuk melakukan negosiasi sewa property sesuai kemampuan Anda.

3. Perencanaan

Rencanakanlah menu utama Anda dari awal, karena  tata letak dapur dan pembelian peralatan akan tergantung pada dua hal tersebut. Pertimbangkan untuk menekan biaya peralatan, apakah untuk mendapatkannya Anda harus dengan membeli atau cukup hanya menyewa peralatan yang akan digunakan.

4. Pendanaan

Kini, saatnya Anda mencari dana. Tulislah rencana bisnis Anda secara terperinci dan Anda bisa mempertimbangkan apakah akan membentuk sebuah perusahaan swasta kecil atau memulainya dengan kemitraan terbatas. Memang hal ini akan meningkatkan biaya yang Anda butuhkan, namun banyak konsultan restoran meng-klaim bahwa tingginya tingkat kegagalan bisnis restoran salah satunya terletak pada undercapitalization.

5. Optimalisasi Ruang

Alokasikan ruang yang tersedia seoptimal mungkin. Ingat bahwa di samping ruang makan dan dapur, Anda juga akan membutuhkan ruang untuk pencucian piring, penyimpanan persediaan, kamar mandi, dan pekerjaan administratif lainnya.

6. Layout dan Grafis

Merancang tata letak ruang makan. Jangan lupa mengkompromikan antara keinginan Anda untuk memenuhi kursi dalam jumlah maksimum dengan keinginan pelanggan Anda (di masa datang) yang lebih memilih untuk menghindari situasi yang berdesakan. Hindari pula penempatan meja di tengah-tengah ruangan yang lebih mirip pulau-pulau kecil tak berpenghuni.

Jagalah tata letak dapur untuk tetap fokus pada efisiensi, dan persiapan persediaan makanan yang aman. Pastikan bahwa ada cukup cahaya dan ventilasi, serta cukup ruang sehingga koki, pelayan dan petugas pencuci piring tidak akan berbenturan satu sama lain di saat jam-jam tersibuk.


Jangan mengabaikan grafis karena desain grafis memainkan peran penting dalam tampilan keseluruhan sebuah restoran.


Perhatikan desain pencahayaan. Fokuskan cahaya secara dramatis mengarah ke meja untuk menyorot makanan, dan lengkapilah dengan cahaya atmosfer yang bersinar untuk membuat pelanggan terlihat lebih rileks dan hangat.


7. Penelitian

Meneliti dan mengembangkan menu. Ujilah resep berulang kali sampai dapur Anda benar-benar dapat mencapai cita rasa yang konsisten tanpa mengabaikan bahwa makanan juga harus terlihat 'cantik' di piring. Tentukan strategi harga pada menu Anda. Lakukan koreksi menu terakhir sebelum dicetak ke dalam daftar menu Anda.

8. Asuransi

Pertimbangkan juga kebutuhan asuransi secara menyeluruh. Restoran yang sering menyajikan air mendidih dan makanan memiliki potensi terhadap kecelakaan, dari mulai kebakaran, banjir, keracunan makanan, dan berbagai macam potensi kengerian lainnya.

9. Recruitment

Memilih dan melatih staf. Carilah staf yang memiliki antusiasme serta pengalaman. Luangkan waktu untuk melakukan pelatihan yang cukup sebelum membuka restoran. Ingatlah bahwa orang yang menjalankan pekerjaan di luar dapur juga sama pentingnya dengan orang yang menjalankan pekerjaan di dapur. Kerjasama antar masing-masing bagian dan layanan yang bagus adalah faktor-faktor yang sama pentingnya dalam memenangkan loyalitas pelanggan.

10. Akunting

Mengatur pembukuan dan sistem akuntansi. Menetapkan kontrol atas pemeriksaan makan Anda secara menyeluruh. Ada banyak peluang kecurangan sehingga pelayan dan kasir yang tidak jujur akan terperosok kedalamnya.  Mengenai hal ini, Anda dapat minta saran kepada ahlinya tentang bagaimana mengantisipasi hal tersebut.

11. Pengawasan

Tentukan karyawan inti yang dapat dipercaya untuk mengawasi area penyimpanan secara cermat dan hati-hati. Tekankan pada mereka untuk selalu menggunakan catatan dan harus memeriksa semua pengiriman dan mengaudit persediaan makanan secara berkala.

12. Legalitas

Mintalah seorang spesialis keamanan pangan dari departemen kesehatan setempat untuk melakukan inspeksi pembuka. Dengan demikian Anda akan menerima izin untuk beroperasi yang akan ditinjau setiap tahunnya.

Kini, saatnya bagi Anda untuk membuka pintu restoran Anda, dan bersiaplah menerima kedatangan pengunjung dengan berbagai harapan dalam benak mereka. [ http://inisekarayu.blogspot.com/ ]

Kenali Perilaku Konsumen Sebelum Jalankan Bisnis


Mengetahui dan memahami apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana mereka bertindak merupakan bagian penting dari bisnis apapun. Ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui perilaku konsumen, tergantung pada bidang mana yang menarik bagi Anda. Melakukan riset pasar secara teratur merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengenal dan memahami perilaku pelanggan Anda. Dengan mengetahui perilaku pelanggan, tentu saja akan meningkatkan bisnis dan keuntungan Anda.

Berikut beberapa cara untuk mengetahui perilaku pelanggan Anda:

Melakukan survei Consumer Behaviour untuk mengenali perilaku konsumen. Ada dua jenis utama dari survei konsumen ini yaitu: kualitatif atau kuantitatif. Melalui studi kualitatif Anda akan melibatkan sedikit responden yang akan diberikan banyak pertanyaan mendetail. Sedangkan jika menggunakan studi kuantitatif, Anda akan melibatkan banyak responden, namun akan mengajukan beberapa pertanyaan. Untuk menentukan pasar bagi produk yang samasekali baru mungkin akan lebih tepat jika Anda menggunakan penelitian kuantitatif, karena Anda hanya perlu mencari tahu apakah orang akan membelinya. Namun jika Anda ingin mengubah produk, atau membuat produk lain yang serupa, penelitian kualitatif dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih rinci.

Melakukan pengamatan terhadap perilaku konsumen. Jika Anda ingin mengamatinya di tempat-tempat seperti toko, mall, atau pusat perbelanjaan, mungkin Anda perlu meminta izin kepada toko atau pusat perbelanjaan yang Anda amati. Dengan mengamati konsumen, Anda dapat melihat dan mendapatkan banyak informasi tentang perilaku mereka. Informasi seperti ketinggian optimal penempatan produk, lokasi produk, dan tata letak toko bisa diperoleh dengan mengamati reaksi dan perilaku konsumen.

Gunakan data mentah sebagai alat pengukuran. Misalnya, jika Anda telah meluncurkan produk baru, lihat apakah produk tersebut dibeli secara rutin bersamaan dengan produk lain. Jika ya, maka Anda dapat mengasumsikan bahwa Anda memiliki demografi yang mirip dengan produk lain tadi. Gunakan data mentah ini untuk menentukan waktu, hari, tahun, atau musim ketika orang membeli produk Anda. Semua ini memberikan informasi mengenai perilaku konsumen.

Pisahkan antara data obyektif dan subyektif. Jika Anda melakukan sebuah wawancara atau survei, Anda mungkin saja akan mempengaruhi jawaban orang. Dengan mendapatkan data sebanyak mungkin, Anda dapat membuat penilaian obyektif, yang bebas dari bias, baik sengaja atau tidak. [www.marketrends.asia]

Papan Gadget 'Mobile Desk' Menginspirasi Bisnis Lokal


Sekarang kita tidak perlu mencari meja besar untuk menaruh semua gadget penting yang sedang kita digunakan. Cukup dengan satu buah papan berukuran sedang ini, gadget kita bisa berfungsi secara bersamaan.

Papan yang diberi nama "The Slate Mobile Desk" ini, adalah sebuah papan persegi dengan beberapa lubang yang dibuat khusus untuk menaruh gadget seperti, laptop atau notebook, dan smartphone. Meskipun terlihat hanya seperti papan biasa, namun "The Slate Mobile Desk" ini sanggup memberikan kenyaman bagi para penggunanya.


Pada papan di bagian tengah yang paling lebar, bisa digunakan untuk laptop atau notebook. Pada bagian ini disediakan banyak lubang untuk menjaga ventilasi agar laptop atau notebook kita tetap dalam keadaan adem. Sementara di sebelah kanannya disediakan tempat mouse pad yang ditambah dengan lubang persegi khusus untuk meletakan smartphone dengan posisi berdiri.

Dengan demikian, semua gadget kita bisa saling terkoneksi dalam satu meja. Satu hal yang mungkin menjadi konsekuensinya adalah, "The Slate Mobile Desk" ini mau tidak mau harus diletakkan di atas paha si pengguna jika memang benar-benar tidak ada meja.

Apakah Anda terinspirasi untuk mengembangkannya menjadi peluang bisnis? Why Not? [kickstarter-edited]

Harga Elpiji 12 Kg Naik 68 Persen Menjadi Rp 117.708


















PT Pertamina (Persero) per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68 persen.

Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Rabu (1/1/2014), mengatakan, kenaikan harga itu dilakukan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang rata-rata Rp 6 triliun per tahun.

"Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014 pukul 00.00, Pertamina memberlakukan harga baru elpiji nonsubsidi 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg," katanya.

Menurut Ali, besaran kenaikan di tingkat konsumen itu akan bervariasi berdasarkan jarak stasiun elpiji ke titik serah (supply point).

Dengan kenaikan Rp 3.959 per kg tersebut, maka kenaikan harga per tabung elpiji 12 kg mencapai Rp 47.508. Sebelum kenaikan, harga elpiji 12 kg adalah Rp 5.850 per kg atau Rp 70.200 per kg, yang berlaku sejak 2009. Dengan demikian, harga elpiji 12 kg akan menjadi Rp 117.708 per tabung.

Ali mengatakan, setelah kenaikan harga, Pertamina masih merugi Rp 2.100 per kg. "Sebab, harga pokok perolehan elpijinya sudah mencapai Rp 10.785 per kg," katanya.

Kerugian bisnis elpiji 12 kg yang ditanggung Pertamina dilatarbelakangi oleh harga pembelian sesuai pasar dan penurunan nilai tukar rupiah.

Pada 2013, Pertamina mencatat penjualan elpiji 12 kg mencapai 977.000 ton dengan harga pokok perolehan rata-rata 873 dollar AS per ton.

Dengan angka-angka itu, maka perkiraan kerugian Pertamina pada 2013 mencapai Rp 5,7 triliun. "Kerugian ini tentunya tidak sehat secara korporasi karena tidak mendukung Pertamina dalam menjamin keberlangsungan pasokan elpiji kepada masyarakat," ujarnya.

Ali juga mengatakan, kenaikan harga merupakan tindak lanjut rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan yang menyebut kerugian bisnis elpiji nonsubsidi pada 2011-Oktober 2012 sebesar Rp 7,73 triliun sebagai kerugian negara.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya telah melaporkan kenaikan harga kepada Menteri ESDM Jero Wacik sesuai amanat Pasal 25 Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas.

Ia menambahkan, dengan pola konsumsi elpiji 12 kg masyarakat, kenaikan harga tersebut akan memberikan dampak tambahan pengeluaran sampai Rp 47.000 per bulan atau Rp 1.566 per hari.

"Kami meyakini, kenaikan ini tidak akan banyak berpengaruh pada daya beli masyarakat, mengingat konsumen elpiji 12 kg adalah kalangan mampu," katanya.

Sementara itu, untuk konsumen ekonomi lemah dan usaha mikro, pemerintah telah menyediakan elpiji tiga kg bersubsidi yang harganya lebih murah.

Ia melanjutkan, Pertamina telah mengembangkan sistem monitoring penyaluran elpiji 3 kg (simol3k) yang akan mengatasi kekhawatiran migrasi konsumen 12 kg ke 3 kg pascakenaikan.

Sistem telah diimplementasikan secara bertahap di seluruh Indonesia mulai Desember 2013. "Dengan adanya sistem ini, kami dapat memonitor penyaluran elpiji 3 kg hingga level pangkalan berdasarkan alokasi daerahnya," ujarnya. [kompas]

CARA MENINGKATKAN PENJUALAN MELALUI RISET PASAR


Tingkat penjualan yang tinggi sangat penting bagi keberhasilan setiap perusahaan yang menghasilkan produk, baik berwujud maupun tidak berwujud. Semakin tinggi sebuah perusahaan menjual produk, maka akan (relatif) semakin tinggi pula keuntungan yang akan didapatkan.

Upaya meningkatkan penjualan juga sangat penting bagi kesuksesan sebuah bisnis dimana banyak perusahaan mempekerjakan seluruh tim penjualan dan pemasarannya untuk menciptakan dan menerapkan strategi penjualan.

Lanjutkan membaca >>klik disini